Bawang merah yang selama ini dikenal sebagai bumbu dapur ternyata bermanfaat untuk tanaman kesayangan kita. Unsur yang terdapat dalam kulit bawang merah sangat bermanfaat bagi tanaman diantaranya adalah sebagai Pupuk Organic Cair (POC), Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), Pestisida Nabati, dan sebagai Anti Jamur Organik.
Pupuk Organik Cair (POC)
Kandungan unsur hara yang ada didalam kulit bawang merah seperti Kalium (K), Magnesium (Mg), Fosfor (P), dan Besi (Fe) dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair yang menyuburkan tanaman.
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
Dalam kulit bawang merah terdapat hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pertumbuhan sehingga kulit bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT).
Pestisida Nabati
Adanya kandungan senyawa acetogenin
didalam kulit bawang merah dapat menjadikan kulit bawang merah sebagai
pestisida nabati. Aplikasi pestisida nabati dari kulit bawang merah pada
tanaman dapat mengakibatkan terganggunya organ pencernaan hama serangga yang
menyerang tanaman.
Anti Jamur Organik
Bawang merah merupakan herba
tahunan dari famili Liliaceae yang banyak tumbuh hampir di seluruh penjuru
dunia. Bawang merah termasuk dalam genus Allium yang umbinya sering digunakan
sebagai penyedap rasa makanan atau bumbu serta mempunyai berbagai macam khasiat
obat (Dharmawibawa et al., 2014). Terlepas dari kegunaannya sebagai bumbu
dapur, ternyata bawang merah diketahui memiliki aktivitas antioksidan,
antibakteri dan antifungi (Leelarungyub et al., 2006). Bawang merah memiliki
kandungan polifenol, flavonoid, flavonol dan tanin yang lebih banyak bila
dibandingkan dengan anggota bawang lainnya (Gorinstein et al., 2010).
Cara Mengolah Kulit Bawang Merah
Cara mengolah
bawang merah yang akan dijadikan pupuk cair maupun pupuk tabur sangat mudah,
kulit bawang bisa ditaburkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman, atau
dijadikan pupuk cair.
Kulit bawang dijemur
sampai kering kemudian dihaluskan, bisa langsung digunakan sebagai pupuk tabur
diaplikasikan di atas permukaan media tanam.
Kulit bawang yang sudah dihaluskan dicampur dengan air kemudian difermentasi selama 2-3 hari, hasil fermentasi itu dicairkan dengan menambahkan air kemudian disemprotkan pada daun tanaman yang terkena jamur, atau bisa disiramkan pada media tanam yang banyaknya disesuaikan dengan besar tanaman.
Aplikasikan pada tanaman dalam takaran ringan dan pada beberapa tanaman sebelum diaplikasikan pada semua tanaman menghindari efek yang tidak diinginkan.